Soteriologi : Eksistensi Doktrin Soteriologi Kristen pada Pluralitas Teologi antar Agama

Jura, Demsy (2023) Soteriologi : Eksistensi Doktrin Soteriologi Kristen pada Pluralitas Teologi antar Agama. UKI Press, Jakarta. ISBN 978-623-8012-84-8

[img] Text
SoteriologiEksistensiDoktrinSoteriologiKristen.pdf

Download (1MB)

Abstract

MANUSIA dikenal sebagai homodivinous, yaitu mahluk yang percaya adanya Tuhan; atau juga sebut homoreligius, yaitu mahluk yang beragama. Eksistensinya sebagai sebagai mahluk yang bertuhan, telah memunculkan dalam dirinya semacam instink religious, yaitu insting yang percaya akan agama; dan itu berkembang secara wajar seiring ber- jalannya perdaban umat manusia. Dalam keberadaan pada lingkup kemasyarakatan, manusia yang berinteraksi satu dengan yang lainnya; dan saling membutuhkan. Pada bidang ini, ia dikenal sebagai mahluk sosial. Walaupun pada kenyataan bahwa ada begitu banyak perbedaan diantara mereka, namun upaya untuk membangun kebersamaan terus dilakukan. Hubungan antar sesama perlu dibangun dengan rasa saling percaya diantara semua pihak; hal tersebut dilakukan guna menghindarkan diri dari gesekan yang dapat saja membuatnya konflik antar sesama. Tak terpungkiri bahwa keyakinan seseorang seringkali menjadi penghalang bagi terbangunnya komunitas yang baik diantara sesama. Itulah sebabnya diperlukan hidup yang bijaksana dalam menata ke- hidupan. Agama menjadi salah satu aspek penting untuk di- perbincangkan ketika seseorang membangun hubungan dengan se- sama. Namun juga dapat menimbulkan permasalahan besar. Sudah pasti perbedaan men-dasar dalam hal keyakinan keagamaan menjadi sesuatu yang penting dalam interaksi yang dimaksud; namun meng- hargai perbedaan keyakinan adalah yang yang patut dilakukan semua pihak. Keberadaan agama-agama yang membawa keyakinan doctrinalnya tidak bisa dibatasi hanya karena berbeda keyakinan; justru melalui perbedan inilah kedewasaan dalam membangun hubungan yang harmonis diuji. Memang setiap agama memiliki keyakinannya sebagai suatu kebenaran yang tidak bisa diabaikan. Oleh sebab itu hubungan antar agama dapat terlaksanan jika mendasarinya pada aspek moralitas dan bukan pada dogma keimanan masing-masing. Keimanan Kristen yang absolut karena finalitas bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan dan Juruselamat umat manusia dianggap selesai. Keyakinan absolut atas keimanan suatu agama patut dijaga namun penghargaan atas perbedaan keyakinan dengan yang lain juga harus di- perhatikan. Formulasi keimanan yang final atas doktrin Soteriologi Kristen dapat dijadikan acuan untuk menyatakan absolutisme suatu agama. Perlu kebijaksanaan humanitas dalam membangun keber- samaan ditengah keperbedaan keyakinan. Menghadapi berbagai perbedaan dalam kehidupan antar agama dibutuhkan sikap yang bijaksana dan pendekatan tepat serta relevan akan memberikan hasil yang baik. Dengan usaha tersebut maka konflik horisontal antar umat dapat diminimalkan. Kenyataan yang tak terpungkiri adalah fakta akan kemajemukan dalam setiap lini kehidupan manusia merupakan bukti pluralistik dalam kehidupan masyarakat. Biarlah keyakinan iman tetap dipegang teguh sebagai sebuah pengalaman spiritual yang sifatnya pribadi; namun hubungan ke- masyarakatan antar sesama sebagai mahluk ciptaan Tuhan harus terus terpelihara dalam moralitas dan etika yang bertanggung jawab sebagai mahluk yang bermartabat. Kiranya buku ini membawa manfaat dan memberi wawasan positif dalam upaya membangun hubungan yang harmonis antar umat beragama tanpa mengabaikan keyakinan iman yang dipegang. Tuhan memberkati.

Item Type: Book
Subjects: EDUCATION
EDUCATION > Special aspects of education > Moral and religious education > Religion and education. Education under church control > Christian education. Church education
Depositing User: Mr Sahat Maruli Tua Sinaga
Date Deposited: 06 Jul 2023 02:41
Last Modified: 06 Jul 2023 02:41
URI: http://repository.uki.ac.id/id/eprint/11713

Actions (login required)

View Item View Item