Pengaruh Campuran Bahan Pengisi Abu Limbah Gipsum pada Aspal Beton Menggunakan Aspal Modifikasi Lateks dengan Metode Pengujian Marshall

Sianturi, Yosea Managam (2022) Pengaruh Campuran Bahan Pengisi Abu Limbah Gipsum pada Aspal Beton Menggunakan Aspal Modifikasi Lateks dengan Metode Pengujian Marshall. S1 thesis, Universitas Kristen Indonesia.

[img] Text (Hal_Judul_Daftar_Isi_Daftar_Tabel_Daftar_Gambar_Abstrak)
HalJudulDaftarIsiDaftarTabelDaftarGambarDaftarLampiranAbstrak.pdf
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (2MB)
[img] Text (BAB_I)
BABI.pdf
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (143kB)
[img] Text (BAB_II)
BABII.pdf
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (515kB)
[img] Text (BAB_III)
BABIII.pdf
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (606kB)
[img] Text (BAB_IV)
BABIV.pdf
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (849kB)
[img] Text (BAB_V)
BABV.pdf
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (103kB)
[img] Text (Daftar_Pustaka)
DaftarPustaka.pdf
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (160kB)

Abstract

Filler (bahan pengisi) yang umum digunakan saat ini ialah abu batu, serbuk batu kapur dan semen portland yang merupakan hasil produksi yang terbatas sehingga dibutuhkan suatu alternatif. Berdasarkan hal tersebut, peneliti ingin mengkaji pemanfaatan abu limbah gipsum sebagai filler untuk mengetahui karakteristik Marshall dan nilai kohesi beton aspal.Bahan pengisi (filler) merupakan salah satu bahan yang memiliki fungsi penting, khususnya sebagai pengisi rongga-rongga pada campuran aspal. Memodifikasi aspal yang di tambahkan filler abu limbah gipsum dengan variasi sebesar 5% 6% 7% 8% dengan kadar lateks sebesar 8% diharapkan dapat meningkatkan nilai stabilitas yang lebih besar juga menigkatkan durabilitas atau menurunkan tingkat kerusakan adanya perendaman aspal modifikasi dengan proses basah kering. Bahan campuran aspal menggunakan modifikasi lateks dan pengujian dilakukan di laboratorium jalan raya UKI menggunakan alat Uji Marshall. Dari hasil uji marshall yang dilakukan dengan kadar aspal maksimum 6% dengan kadar lateks 8 % dari jumlah berat aspal ( 65,74 gram + 6,26 gram ) yang akan digunakan sebagai berat aspal pencampuran dengan variasi perbandingan filler.Untuk hasil uji marshall tanpa perendaman pada penelitian yang dilakukan ini didapatkan nilai stabilitas tertinggi pada kadar filler abu limbah gipsum 6 % dengan nilai 2380,329 kg.Untuk hasil uji marshall dengan perendaman pada penelitian yang dilakukan ini didapatkan nilai stabilitas tertinggi pada kadar filler abu limbah gipsum 8 % dengan nilai 2046,68 kg, untuk nilai MQ tertinggi didapat pada kadar filler abu limbah gipsum 8 % dengan nilai 404,64 kg/mm dan untuk nilai kelelehan didapat pada kadar filler 6 % dengan nilai 7,066667 mm. Hasil yang didapat dari hasil perendaman terjadi penurunan nilai stabilitas terkecil di kadar filer 6 % dari 2380,329 kg menjadi 1993,78 kg/mm yaitu sebesar 16,2 % dari campuran aspal modifikasi lateks tanpa perendaman, Dari nilai Marshall Quotient dari hasil perendaman terjadi penurunan terkecil pada kadar filler abu limbah gipsum 6 % dari 340,81 kg menjadi 289,99 kg/mm yaitu sebesar 14,9 % dari campuran aspal modifikasi lateks tanpa perendaman.Dari hasil uji rendam yang didapat terjadi penurunan nilai stabilitas yang terbaik pada kadar filler abu limbah gipsum 6 % dari 2380,329 kg menjadi 1993,78 kg yaitu sebesar 16,2 % dari campuran aspal beton tanpa perendaman. Dengan demikian dapat disimpulakan bahwa dari nilai stabilitas dan MQ variasi lateks 8% abu limbah gipsum 6%. Kata kunci : Lateks, filler abu limbah gipsum, stabilitas, marshall quotient, aspal beton, uji basah kering. / The commonly used fillers today are rock ash, limestone powder and portland cement which are the result of limited production, so an alternative is needed. Based on this, the researchers wanted to examine the use of gypsum waste ash as a filler to determine the Marshall characteristics and the cohesion value of asphalt concrete. Modifying asphalt which is added with gypsum waste ash filler with a variation of 5% 6% 7% 8% with a latex content of 8% is expected to increase a greater stability value as well as increase durability or reduce the level of damage due to immersion of modified asphalt with a wet-dry process. Asphalt mixture using latex modification and testing was carried out in the UKI highway laboratory using the Marshall Test. From the results of the marshall test carried out with a maximum asphalt content of 6% with a latex content of 8% of the total weight of asphalt (65.74 grams + 6.26 grams) which will be used as the weight of asphalt mixing with various filler ratios. For the results of the marshall test without immersion in this study, the highest stability value was obtained at the 6% gypsum waste ash filler with a value of 2380.329 kg. For the results of the marshall test by immersion in this study, the highest stability value was obtained at 8% gypsum waste ash filler content with a value of 2046 ,68 kg, the highest MQ value was obtained at 8% gypsum waste ash filler content with a value of 404.64 kg/mm and for the melting value obtained at 6% filler content with a value of 7,066667 mm. The results obtained from the immersion results in the smallest decrease in stability value in the 6% filler content from 2380.329 kg to 1993.78 kg/mm, which is 16.2% of the latex modified asphalt mixture without immersion. the smallest decrease in the content of 6% gypsum waste ash filler from 340.81 kg to 289.99 kg/mm, which is 14.9% of the modified latex asphalt mixture without soaking. 6% gypsum waste ash filler from 2380.329 kg to 1993.78 kg, which is 16.2% of the asphalt-concrete mixture without soaking. Thus it can be concluded that from the stability value and MQ variation of latex 8% gypsum waste ash 6% Keywords: Latex, gypsum waste ash filler, stability, marshall quotient, asphalt concrete, wet dry test.

Item Type: Thesis (S1)
Contributors:
ContributionContributorsNIDN/NIDKEmail
Thesis advisorSimanjuntak, Risma MasniariNIDN0312125805risma.simanjuntak@uki.ac.id
Thesis advisorSetiyadi, SetiyadiNIDN0302116402setiyadi021164@gmail.com
Additional Information: Nomor Panggil : T.A 625.85 Sia p 2022
Subjects: TECHNOLOGY > Engineering (General). Civil engineering (General)
Divisions: FAKULTAS TEKNIK > Teknik Sipil
Depositing User: Users 2687 not found.
Date Deposited: 15 May 2023 07:44
Last Modified: 26 Jul 2023 08:36
URI: http://repository.uki.ac.id/id/eprint/11198

Actions (login required)

View Item View Item