Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Perlemakan Hati Non Alkoholik pada Pasien Rumah Sakit Umum Universitas Kristen Indonesia

Sihaloho, Karlos Berlusconi (2023) Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Perlemakan Hati Non Alkoholik pada Pasien Rumah Sakit Umum Universitas Kristen Indonesia. S1 thesis, Universitas Kristen Indonesia.

	Text (Hal_Judul_Daftar_Isi_Daftar_Tabel_Daftar_Gambar_Daftar_Bagan_Daftar_Singkatan_Daftar_Lampiran_Abstrak) HalJudulDaftarIsiDaftarGambarDaftarTabelDaftarLampiranAbstrak.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (1MB)
	Text (BAB_I) BABI.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (69kB)
	Text (BAB_II) BABII.pdf Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (283kB)
	Text (BAB_III) BABIII.pdf Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (437kB)
	Text (BAB_IV) BABIV.pdf Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (203kB)
	Text (BAB_V) BABV.pdf Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (55kB)
	Text (Daftar_Pustaka) DaftarPustaka.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (151kB)
	Text (Lampiran) Lampiran.pdf Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (320kB)

Abstract

Perlemakan hati adalah keadaan kandungan lemak dalam hati melebihi 5% dari seluruh berat hati atau ditemukan 5-10% sel lemak dari keseluruhan hepatosit. Perlemakan hati dibagi menjadi 2 yaitu Alcoholic Fatty Liver Disease (AFLD) dan Non Alcoholic Fatty Liver Disease (NAFLD). Prevalensi NAFLD di Asia mencapai 29,6% dan di Jakarta prevalensi NAFLD mencapai 30,6% berdasarkan hasil diagnosis dari pemeriksaan USG. Obesitas, diabetes mellitus tipe 2, hipertensi, usia, dan jenis kelamin merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan risiko kejadian perlemakan hati non alkoholik. Tujuan penelitian yang dilakukan untuk mengetahui korelasi faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian perlemakan hati non alkoholik dan mengetahui faktor yang memiliki korelasi paling kuat dengan kejadian perlemakan hati non alkoholik. Metode yang digunakan yaitu dengan cara case control retrospektif. Pengambilan data dilakukan dengan mencatat hasil rekam medis pasien poli penyakit dalam yang melakukan pemeriksaan USG abdomen dan pengolahan data menggunakan program SPSS. Penelitian menggunakan 40 pasien perlemakan hati non alkoholik dan 40 pasien tidak memiliki perlemakan hati. Hasil penelitian menunjukan usia, jenis kelamin, dan hipertensi merupakan faktor-faktor yang tidak memiliki hubungan yang bermakna dengan kejadian perlemakan hati non alkoholik, sedangkan faktor-faktor yang memiliki hubungan bermakna dengan kejadian perlemakan hati non alkoholik yaitu obesitas dan diabetes mellitus tipe 2. Seseorang yang obesitas memiliki risiko 3,807 kali lebih besar mengalami kejadian perlemakan hati non alkoholik dibandingkan dengan seseorang yang tidak obesitas (OR 3,807 IK 95% 1,447-10,017). Sedangkan seseorang yang menderita penyakit diabetes mellitus tipe 2 memiliki risiko 4,188 kali lebih besar mengalami kejadian perlemakan hati non alkoholik dibandingkan dengan seseorang yang tidak menderita penyakit diabetes mellitus tipe 2 (OR 4,188 IK 95% 1,436-12,218). Disimpulkan bahwa diabetes mellitus tipe 2 merupakan faktor risiko yang memiliki korelasi paling kuat dengan kejadian perlemakan hati non alkoholik. Kata kunci : Perlemakan Hati Non Alkoholik, Usia, Obesitas, Diabetes Mellitus Tipe 2, Faktor Risiko. / Fatty liver is a state of fat content in the liver exceeding 5% of the entire liver weight or found 5-10% of fat cells from all hepatocytes. The fatty liver is divided into 2, namely Alcoholic Fatty Liver Disease (AFLD) and Non Alcoholic Fatty Liver Disease (NAFLD). The prevalence of NAFLD in Asia reached 29.6% and in Jakarta the prevalence of NAFLD reached 30.6% based on the diagnosis of ultrasound examination. Obesity, type 2 diabetes mellitus, hypertension, age, and gender are among the factors that can increase the risk of non-alcoholic fatty liver disease. The purpose of the study was to determine the correlation of factors affecting the incidence of non-alcoholic fatty liver and to determine the factors that have the strongest correlation with the incidence of non-alcoholic fatty liver. The method used was retrospective case control. Data collection was carried out by recording the results of medical records of internal medicine poly patients who performed abdominal ultrasound examinations and data processing using the SPSS program. The study used 40 patients with non alcoholic fatty liver and 40 patients without fatty liver. The results showed that age, gender, and hypertension were factors that did not have a significant relationship with the incidence of non-alcoholic fatty liver, while factors that had a significant relationship with the incidence of non-alcoholic fatty liver were obesity and type 2 diabetes mellitus. Someone who is obese has a 3.807 times greater risk of developing non-alcoholic fatty liver compared to someone who is not obese (OR 3.807 CI 95% 1.447-10.017). Meanwhile, someone who suffers from type 2 diabetes mellitus has a 4.188 times greater risk of experiencing non-alcoholic fatty liver disease compared to someone who does not suffer from type 2 diabetes mellitus (OR 4.188 CI 95% 1.436-12.218). It is concluded that type 2 diabetes mellitus is the risk factor that has the strongest correlation with the incidence of non-alcoholic fatty liver. Keywords: Non-Alcoholic Fatty Liver, Obesity, Type 2 Diabetes Mellitus, Risk Factors

Actions (login required)

View Item